Agus Wibowo

Agus Wibowo

Bekasi, 2 Juni 2022. SMK Negeri 1 Kota Bekasi menyeleggarakan Rapat kelulusan siswa kelas 12. rapat dimulai pada pukul 13.00  bertempat di ruang guru SMK Negeri 1 Kota Bekasi yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Drs, Boan, M.Pd dan dihadiri oleh Dewan Guru dan Tata Usaha.

Kegiatan rapat diawali dengan pengarahan oleh Kepala Sekolah. Beliau mengajak semua pendidik untuk tetap semangat melaksanakan tugas dan tanggungjawab serta mengajak para guru untuk dapat bersama-sama mengambil keputusan rapat penetuan kelulusan yang terbaik. beliau juga menyampaikan agar pengumuman kelulusan dilaksanakan secara Daring/Online melalui Website sekolah agar siswa tidak ada yang datang kesekolah pada hari penentuan kelulusan.

Dalam kesempatan yang sama, kegiatan rapat dilanjutkan dengan paparan Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum (Wakakur), H. Hazrul Edyarta Putra, M.Pd tentang kriteria kelulusan, nilai akhir peserta didik, dan waktu pelaksanaan pengumuman. Ada beberapa Kriteria Kelulusan yang disampaikan Waka Kurikulum pada rapat kelulusan kelas XII TP. 2021/2022.

Setelah melalui diskusi panjang, rapat hari ini telah memutuskan secara bersama jumlah peserta didik yang dinyatakan lulus dan tidak lulus. Kelulusan peserta didik rencananya akan diumumkan melalui website resmi sekolah pada tanggal 3 Juni 2022 pada halaman 

Program Milenial Smartren Ramadhan kembali diadakan di SMK Negeri 1 Kota Bekasi secara luring mengingat kondisi pandemi yang mulai mereda dan tingkat vaksinasi warga sekolah SMK Negeri 1 Kota Bekasi yang sudah mencapai 85%. Smartren Ramadhan adalah Program Milenial Provinsi Jawa Barat, dengan sasaran siswa SMA, SMK dan SLB dibawah pengelolaan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. 

Program Milenial Smartren Ramadhan berasal dari kata kata Pesatntren Smart Ramadan, bertujuan membentuk generasi beriman dan bertaqwa ditandai dengan kecerdasan sikap, pengetahuan dan keterampilan. 

SMK Negeri 1 Kota Bekasi sebagai salah satu sekolah dibawah pengelolaan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, turut berpartisipasi dalam pelaksanaan Smartren Ramadan.

Hari ini, Senin 11 April 2022 dilaksanakan pembukaan acara ini. Pelaksanaan pembukaan di area Masjid Adz-Dzikru SMK Negeri 1 Kota Bekasi yang dihadiri oleh peserta didik, dewan guru dan karyawan. Sebanyak 1453 siswa mengikuti acara ini dan pelaksanaan kegiatan tersebut dibagi menjadi beberapa sesi.

BEKASI, SMK Negeri 1 Kota Bekasi sempat menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas 25 Persen berdasarkan kebijakan pemerintah daerah dikarenakan meningkatnya kasus penyebaran Covid19 varian Omicron di wilayah Jawa Barat dan Kota Bekasi. sementara itu, berdasarkan kondisi terkini penyebaran virus covid19 yang mengalami penurunan dan berdasarkan tingkat vaksinasi peserta didik yang menerima sampai dosis ke 2 sudah mencapai 80 persen, maka SMKN 1 Kota Bekasi mulai tanggal 21 Maret 2022 kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka 100 persen.

Pembelajaran tatap muka 100 Persen tetap menerapkan protokol kesehatan. Beberapa kebijakan diterapkan seperti jam belajar yang disesuaikan, pembatasan kantin sekolah yang beroperasi serta kebijakan lainnya yang berkaitan dengan usaha pencegahan penularan kembali virus covid19. Drs, Boan, M.Pd selaku Kepala Sekolah menyampaikan kebijakan ini untuk memperbaiki kualitas pembelajaran peserta didik serta sebagai upaya adaptasi kebiasaan baru setelah pandemi.

KEJAHATAN CYBER DALAM PERSPEKTIF ETIKA KEBUDILUHURAN

AGUS WIBOWO – 2111600736

ETIKA KEBUDILUHURAN

Etika merupakan salah satu keunggulan dari peradaban manusia. Menurut ilmu Mantiq (Logika) Manusia disebut sebagai Al-Insanu hayawanun nathiq (Manusia adalah hewan yang berfikir). Sebagai binatang yang berfikir, manusia berbeda dengan hewan.

Etika sebagai produk peradaban manusia membawa manusia menghadapi tantangan gelombang peradaban dan mampu beradaptasi dengan sangat baik. Sepanjang sejarah manusia, etika berkembang menyesuaikan dengan zaman, menyatu dengan lingkungan, menyerap keluhuran ajaran agama serta berdiri kokoh sebagai budaya pada suatu masyarakat.

Etika yang berkembang pada belahan bumi barat berbeda dengan etika yang berkembang pada penduduk bumi yang ada di belahan timur. Teknologi lah yang memperkenalkan kita pada eksistensi peradaban lain di wilayah yang berbeda. Etika tumbuh dan berevolusi menjadi sebuah bentuk perwujudan dari luhur dan agungnya ajaran agama. Etika terbentuk dari tatanan masyarakat yang menyesuaikan dengan kondisi geografis, bahkan etika menjadi suatu bukti bagaimana manusia dipandang dan diperlakukan dalam tatanan sosial masyarakat.

Sebagai contoh, pada falsafah masyarakat Jawa, etika merupakan nilai manusia itu sendiri. Manusia dinilai dari bagaimana dia bersosialisasi, mempraktekan kesantunan serta menumbuhkan semangat sosial. Etika yang berkembang pada masyarakat membentuk masyarakat yang memilikii keluhuran budi, toleransi terhadap perbedaan. Menurut Frans Magnis Suseno pada bukunya tentang Etika Jawa menyatakan bahwa etika pada masyarakat jawa bukan sebuah sistem eksplisit, melainkan sebuah pola kultural. Pola kultural tersebut secara mendalam mempengaruhi perasaan dan sikap-sikap yang mendasari bagaimana masyarakat jawa berperilaku di masyarakat.

Etika mengajarkan keselarasan, baik keselarasan dengan alam, keselarasan dengan lingkungan, keselarasan dalam hubungan manusia dengan manusia dan keselarasan dengan tuhannya. Keselarasan ini dibuktikan dengan tidak adanya konflik terbuka, serta perasaan tentram dalam hati.

Pada akhirnya manusia yang beretika akan memiliki keluhuran budi pekerti, kesantunan dalam berkata, serta kehati-hatian dalam berbicara dan bertindak. Manusia yang memiliki etika akan melihat segala sesuatunya dari sudut pandang orang lain, seperti kepantasan dalam berpakaian, pemilihan kata dalam pergaulan serta keterikatan dengan prinsip hidup yang baik.

Page 4 of 10